DIP#2: Image Formation (Susunan / Formasi Gambar) — Bit

DIP#2: Image Formation (Susunan / Formasi Gambar) — Bit

Seri tulisan Digital Image Processing 2

Pada tulisan ini, saya ingin membahas topik dasar dari pengolahan citra digital, yaitu image formation (susunan/formasi gambar) khususnya pada bagian pembahasan tentang bitplane.

Sebelum membahas post ini lebih jauh, mungkin ada teman-teman yang bertanya, apa pentingnya belajar image formation? Berdasarkan pengalaman saya, pemahaman tentang image formation nantinya akan membantu teman-teman dalam memahami konsep-konsep dalam citra digital lebih jauh lagi.

Nah, seperti yang sudah kita ketahui, gambar dalam komputer direpresentasikan sebagai matriks (array dua dimensi) dari piksel. Misal kita mempunyai gambar dengan ukuran

maka dapat dikatakan bahwa kita mempunyai

pixel, di mana

adalah jumlah pixel dan pada gambar, dan

mengatur nilai brightness (kecerahan) pada gambar. [1]

Dengan menggunakan

kita akan mendapatkan ukuran nilai dari

dari

Maka, jika

kita akan mendapatkan tingkat kecerahan antara 0 dan 255. Ukuran kecerahan ini biasanya memperlihatkan gambar hitam (0) dan putih (255) dengan bayangan keabuan (1–254).

Nilai

yang paling ideal sangat berkaitan dengan bandwidth dari kamera. Untuk kamera analog, rata-ratanya sekitar 45dB, dan karena diketahui ada 6dB per bit, maka 8 bits dapat mencakupi range tersebut. Menurut [1], memilih ukuran

atau 8 bits pixel ternyata memiliki keunggulan lain, yaitu kita dapat dengan mudah menyimpan nilai pixel sebagai bytes, dan konverter A/D 8 bit lebih murah dibandingkan dengan resolusi yang lebih tinggi. Karena itulah, gambar biasanya disimpan dalam 8 bit bytes (meskipun tidak semuanya mengikuti aturan ini).

Pengaruh dari 8 bits ditunjukkan pada gambar ‘Lena’ di bawah ini.

Dapat dilihat, bit yang paling kecil, yaitu bit 0, membawa paling sedikit informasi. Seiring order of the bits bertambah, informasi yang dibawa semakin banyak. Fakta atau informasi tentang ‘Lena’ didapatkan dengan jelas dari high-order bit dari pada bit yang lain.

Sekitan tulisan ini. Semoga bermanfaat 🙂

Referensi: [1] Mark Nixon & Alberto Aguado, Feature Extraction & Image Processing, Academic Press, 2002

Originally published at ibedwisatriakusuma.wordpress.com on November 23, 2017.